Selasa, 15 Oktober 2013

Laporan Praktikum Uji Makanan



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Uji Makanan dalam Zat Makanan
Tujuan :
Siswa dapat menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan lemak, pada jenis makanan tertentu.
Alat dan Bahan :
*      Tabung reaksi  dan rak tabung
*      Pelat tetes
*      Penjepit tabung reaksi
*      Pipet tetes
*      Pembakar spiritus (bunsen)
*      Cawan petri
*      Kertas buram / stensil
*      Larutan lugol / yodium
*      Larutan Benedict / Fehling A dan B
*      Pereaksi Biuret (NaOH dan CuSO4)
*      Alkohol  70%
*      Bahan makanan (roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng)
Cara Kerja :
         Kecuali minyak goreng, masing-masing bahan digerus sampai lumat, masing-masing ditempatkan di dalam wadah dan diberi label A (roti), B (nasi), C (tempe), D (tahu), E (telur), F (tomat), G (kacang tanah), H (gula), I (susu), J (minyak goreng).

1.   Uji Benedict / Fehling A + Fehling B ( Uji Glukosa / Monosakarida )
Cara Kerja :
1)    Memasukkan bahan makanan masing-masing pada tabung reaksi, tambahkan sedikit air.
2)    Menandai dengan A sampai J, sesuai dengan tempat bahan makanan.
3)    Menetesi masing-masing bahan makanan dengan Fehling A dan Fehling B sebanyak 3 tetes.
4)    Menggunakan penjepit tabung reaksi,  masing-masing tabung dipanaskan di atas pembakar spiritus selama 5 menit lalu didinginkan.
5)    Mengamati perubahan yang terjadi dalam tabung.
6)    Jika bahan berubah warna menjadi warna merah bata, menunjukkan bahan tersebut mengandung gula pereduksi.

TABEL HASIL UJI MAKANAN
No.
Bahan Makanan
Reaksi / perubahan warna pada Larutan Fehling A+B
Hasil Uji Makanan terhadap Glukosa
Keterangan
Sebelum dibakar
Setelah dibakar
1.
Roti
Biru
Merah bata
+
Mengandung glukosa
2.
Nasi (setelah
dikunyah)
Biru laut
Merah bata
+
Mengandung glukosa
3.
Tempe
Ungu keruh
Coklat keruh
-
Tidak mengandung glukosa
4.
Tahu
Ungu keruh
Ungu keruh
-
Tidak mengandung glukosa
5.
Telur
Ungu tua
Hitam
-
Tidak mengandung glukosa
6.
Tomat
Hijau tua
Merah bata
+
Mengandung glukosa
7.
Kacang tanah
Ungu
Hitam keruh
-
Tidak mengandung glukosa
8.
Gula
Hijau lumut
Merah bata
+
Mengandung glukosa
9.
Susu
Ungu
Merah bata
+
Mengandung glukosa
10.
Minyak goreng
Hijau
Hijau
-
Tidak mengandung glukosa

Analisa Data :
        Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai berikut.
       Pada saat uji kandungan glukosa dalam makanan, kami menambahkan larutan Fehling A dan Fehling B ke dalam bahan makanan yang kami uji satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng. Setelah bahan makanan itu kami campur dengan Fehling A dan Fehling B ternyata warnanya berubah.
*     Roti menjadi biru
*     Nasi menjadi biru laut
*     Tempe menjadi ungu keruh
*     Tahu menjadi ungu keruh
*     Telur menjadi ungu tua
*     Tomat menjadi hijau tua
*     Kacang tanah menjadi ungu
*     Gula menjadi hijau lumut
*     Susu menjadi ungu
*     Minyak goreng menjadi hijau
           Kemudian setelah itu kami membakar  bahan makanan tersebut dan hasilnya warna dari      bahan makanan tersebut  juga berubah. 
*     Roti menjadi merah bata
*     Nasi menjadi merah bata
*     Tempe menjadi coklat keruh
*     Tahu menjadi ungu keruh
*     Telur menjadi hitam
*     Tomat menjadi merah bata
*     Kacang tanah menjadi hitam keruh
*     Gula menjadi merah bata
*     Susu menjadi merah bata
*     Minyak goreng menjadi hijau

        Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang berubah warna menjadi merah bata itulah yang  mengandung glukosa.

2.   Uji Amilum ( Uji Karbohidrat )
Cara Kerja :
1)    Memasukkan ± 5 mL bahan makanan masing-masing ke pelat tetes.
2)    Menandai dengan A sampai J, sesuai dengan tempat bahan makanan.
3)    Menetesi masing-masing bahan makanan dengan larutan lugol atau larutan iod sebanyak 2 atau 3 tetes.
4)    Mengamati perubahan yang terjadi dalam pelat tetes.
5)    Jika bahan berubah warna menjadi warna hitam kebiruan, hal ini menunjukkan bahwa bahan tersebut mengandung amilum / karbohidrat.

TABEL HASIL UJI MAKANAN
No.
Bahan Makanan
Reaksi / perubahan warna  pada Larutan Yodium
Hasil Uji Makanan  terhadap Amilum
Keterangan
1.
Roti
Hitam
+
Mengandung Amilum
2.
Nasi
Hitam
+
Mengandung Amilum
3.
Tempe
Putih kekuningan
-
Tidak mengandung Amilum
4.
Tahu
Hitam kekuningan
-
Tidak mengandung Amilum
5.
Telur
Kuning
-
Tidak mengandung Amilum
6.
Tomat
Oranye
-
Tidak mengandung Amilum
7.
Kacang tanah
Biru kekuningan
-
Tidak mengandung Amilum
8.
Gula
Hitam
+
Mengandung Amilum
9.
Susu
Putih
-
Tidak mengandung Amilum
10.
Minyak goreng
Oranye
-
Tidak mengandung Amilum

                Analisa Data :
     Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai berikut.
      Pada saat uji kandungan amilum dalam makanan, kami menambahkan larutan Yodium ke  dalam bahan makanan yang kami uji satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng. Setelah bahan makanan itu kami campur dengan Yodium ternyata warnanya berubah.
*     Roti menjadi hitam
*     Nasi menjadi hitam
*     Tempe menjadi putih kekuningan
*     Tahu menjadi hitam kekuningan
*     Telur menjadi kuning
*     Tomat menjadi oranye
*     Kacang tanah menjadi biru kekuningan
*     Gula menjadi hitam
*     Susu menjadi putih
*     Minyak goreng menjadi oranye
            Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang     berubah warna menjadi hitam kebiruan itulah yang  mengandung amilum.


3.   Uji Biuret ( Uji Protein )
Cara Kerja :
1)    Memasukkan bahan makanan masing-masing pada pelat tetes.
2)    Menandai dengan A sampai J, sesuai dengan tempat bahan makanan.
3)    Menetesi masing-masing bahan makanan dengan  NaOH dan CuSO4 sebanyak 2 atau 3 tetes.
4)    Mengamati perubahan yang terjadi dalam pelat tetes.
5)    Jika timbul warna ungu menunjukkan bahan makanan mengandung protein.

TABEL HASIL UJI MAKANAN
No.
Bahan Makanan
Reaksi / perubahan warna  pada Larutan Biuret
Hasil Uji Makanan  terhadap  Protein
Keterangan



1.
Roti
Ungu
+
Mengandung Protein


2.
Nasi
Biru
-
Tidak mengandung Protein


3.
Tempe
Ungu
+
Mengandung Protein


4.
Tahu
Biru keunguan
+
Mengandung Protein


5.
Telur
Ungu
+
Mengandung Protein


6.
Tomat
Biru
-
Tidak mengandung Protein


7.
Kacang tanah
Ungu
+
Mengandung Protein


8.
Gula
Biru
-
Tidak mengandung Protein


9.
Susu
Biru keunguan
+
Mengandung Protein




10.
Minyak goreng
Biru
-
Tidak mengandung Protein



                 Analisa Data :
     Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai berikut.
      Pada saat uji kandungan protein dalam makanan, kami menambahkan larutan NaOH dan CuSO4 ke  dalam bahan makanan yang kami uji satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng. Setelah bahan makanan itu kami campur dengan NaOH dan CuSO4 ternyata  warnanya berubah.
*     Roti menjadi ungu
*     Nasi menjadi biru
*     Tempe menjadi ungu
*     Tahu menjadi biru keunguan
*     Telur menjadi ungu
*     Tomat menjadi biru
*     Kacang tanah menjadi ungu
*     Gula menjadi biru
*     Susu menjadi biru keunguan
*     Minyak goreng menjadi biru
        Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang berubah warna menjadi ungu itulah yang  mengandung protein.

4.   Uji Lemak
Cara Kerja :
1)    Membuat  petak-petak kertas saring / kertas buram, setiap petak menulis A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J.
2)    Menggosok bahan makanan (selain minyak goreng) sesuai dengan labelnya.
3)    Mentetesi 3 tetes minyak goreng di atas kertas saring / kertas buram.
4)    Menjemur kertas sampai kering.
5)    Mengamati  kertas kering tersebut, apabila menunjukkan keadaan yang transparan atau mengkilat maka bahan makanan tersebut mengandung minyak.

TABEL HASIL UJI MAKANAN
No.
Bahan Makanan
Noda pada Kertas
Keterangan
1.
Roti
Tidak
Tidak mengandung Lemak
2.
Nasi
Tidak
Tidak mengandung Lemak
3.
Tempe
Tidak
Tidak mengandung Lemak
4.
Tahu
Tidak
Tidak mengandung Lemak
5.
Telur
Tidak
Tidak mengandung Lemak
6.
Tomat
Tidak
Tidak mengandung Lemak
7.
Kacang tanah
Transparan
Mengandung Lemak
8.
Gula
Tidak
Tidak mengandung Lemak
9.
Susu
Transparan
Mengandung Lemak
10.
Minyak goreng
Transparan
Mengandung Lemak


                 Analisa Data :
     Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai berikut.
     Pada saat uji kandungan lemak dalam makanan, kami menggosok-gosokkan bahan makanan satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng pada kertas buram. Setelah bahan makanan itu kami gosokkan pada kertas buram ternyata terdapat noda yang membekas.
*     Roti tidak ada noda yang transparan
*     Nasi tidak ada noda yang transparan
*     Tempe  tidak ada noda yang transparan
*     Tahu tidak ada noda yang transparan
*     Telur  tidak ada noda yang transparan
*     Tomat  tidak ada noda yang transparan
*     Kacang tanah terdapat noda transparan
*     Gula tidak ada noda yang transparan
*     Susu terdapat noda yang transparan
*     Minyak goreng terdapat noda transparan
        Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang terdapat noda yang transparan itulah yang mengandung lemak.

Pertanyaan Diskusi :
1.    Berdasarkan hasil uji, makanan mana yang mengandung :
a.    Amilum
b.    Protein
c.     Gula pereduksi
d.    Lemak / minyak
2.    Sebutkan indikator  perubahan warna yang timbul dalam percobaan uji bahan makanan?
3.    Sebutkan bahan makanan yang dapat diuji dengan reagent biuret, lugol, dan fehling A+B?
4.    Apa masing-masing fungsi lemak, protein dan karbohidrat bagi tubuh?
5.    Carilah fungsi dan defisiensi dari vitamin berikut :
a.    Thiamin
b.    Riboflavin
c.    Niasin
d.    Piridoksin
e.    Biotin
f.      PABA ( asam paraaminobenzoat )




Jawaban Pertanyaan Diskusi :
1.
a.    Amilum :  roti, nasi, gula
b.    Protein : roti, tempe, tahu, telur, kacang tanah, susu
c.    Gula pereduksi : roti, nasi, tomat, gula, susu
d.    Lemak / minyak : kacang tanah, susu, minyak goreng
2.  Fehling A+B (uji glukosa) : merah bata
      Lugol / Iod (uji amilum) : hitam kebiruan
      Biuret (uji protein)  : ungu
      Lemak  : transparan
 3. Roti, karena roti mengandung nutrisi ketiganya yaitu protein, amilum dan glukosa.
4.  Fungsi Lemak :
ü  Sebagai sumber energi ( 1 gram lemak = 9,3 kalori )
ü  Membangun bagian sel tertentu
ü  Melarutkan vitamin A, D, E dan K
ü  Melindungi alat-alat tubuh
ü  Melindungi tubuh dari suhu rendah
Fungsi Protein :
ü  Menghasilkan energi ( 1 gram protein = 4,1 kalori )
ü  Membangun jaringan baru dan mengganti jaringan yang rusak
ü  Membuat enzim dan hormon
ü  Menjaga keseimbangan asam basa dalam darah
ü  Membentuk antibody

          Fungsi Karbohidrat :
ü  Sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat = 4,1 kalori )
ü  Membentuk senyawa-senyawa organik, seperti lemak dan protein
ü  Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh

5. 
a.    Thiamin (Vitamin B1) 
ü  Fungsi :
– Pembuatan neurotransmiter
– Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat
– Keseimbangan air di dalam tubuh
– Penyerapan lemak oleh jonjot usus
ü  Defisiensi :
– Beri-beri
– Selera makan hilang
– Pertumbuhan terhenti
– Transpor cairan tubuh terganggu
– Metabolisme karbohidrat terganggu sehingga terjadi timbunan asam piruvat   dalam sel, yang akan menjadi racun dalam sel
– Kontraksi otot jantung dan sistem saraf pusat melemah
b.    Riboflavin (Vitamin B2)
ü  Fungsi  :
– Metabolisme gula dan protein
– Rangsang saraf mata
– Pertumbuhan
– Pemeliharaan jaringan kulit sekitar mulut
– Merupakan enzim pada oksidasi dalam sel
– Menghasilkan energi dalam sel
 


ü  Defisiensi :
– Keilosis (luka pada sudut mulut)
– Katarak (lensa mata menjadi keruh)
– Pertumbuhan terhenti
– Peradangan pada kornea mata sehingga pandangan kabut
c.     Niasin (Vitamin B3)
ü  Fungsi :
– Membentuk koenzim A
– Sintesis hormon
– Kestabilan gula darah
ü  Defisiensi :
– Dermatitis
– Insomnia
– Internitis
– Gangguan fungsi saraf
– Kelelahan
d.    Piridoksin (Vitamin B6)
ü  Fungsi :
– Metabolisme lemak
– Pembuatan sel darah merah dan kulit
– Penyusun enzim dekarboksilase dan transaminase
– Pertumbuhan
– Aktivitas urat saraf
ü  Defisiensi :
– Pelagra
– Anemia
– Obstipasi
– Kejang-kejang dan amat peka terhadap rangsang
– Pertumbuhan terhambat
e.    Biotin (Vitamin B8)
ü  Fungsi : dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
ü  Defisiensi : kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
f.      PABA (asam paraaminobenzoat)
ü  Fungsi : sebagai bagian dari koenzim asam tetrahydrofolic, membantu dalam metabolisme dan pemanfaatan asam amino dan juga mendukung sel darah, khususnya sel darah merah. PABA mendukung produksi asam folat oleh bakteri usus. PABA penting untuk kulit, rambut pigmen, dan kesehatan usus. Digunakan sebagai tabir surya, juga dapat melindungi terhadap perkembangan kulit terbakar dan kanker kulit dari paparan sinar ultraviolet berlebih.
ü  Difisiensi : hal ini dimungkinkan bahwa dosis tinggi PABA bisa agak menjengkelkan ke hati, di samping itu, mual dan muntah terjadi, karena menderita anoreksia, demam, ruam kulit, dan bahkan vitiligo. Kekurangan masalah tidak sangat umum, mereka terjadi lebih sering dengan penggunaan sulfa atau antibiotik lain yang mengubah fungsi bakteri usus dan, oleh karena itu, produksi PABA. Kelelahan umum, lekas marah, depresi, gugup, rambut beruban, sakit kepala, dan sembelit atau gejala pencernaan lainnya dapat terjadi.